Senin, 28 Maret 2011

Peugeot 405 SR 1990

SR siapa gerangan?
Demi kekompakan sesama pengguna 405, alangkah berterimakasihnya kami bila pemiliknya berkenan menuliskan komentarnya.

Tips Mengemudi di Jalan Tol

Tips Mengemudi di Jalan Tol :

DO dan DON’T adalah pengelompokan perilaku yang harus dilakukan dan tidak lakukan oleh pengemudi saat di jalan tol.

DO :
1. Pastikan kondisi anda laik mengemudi
2. Periksa kondisi kelaikan kendaaraan sebelum mengoperasikannya, gunakan metodologi BALOK :

* B : Kondisi Ban-tekanan angin ban
* A : Air Radiator, Wiper dan Air Accu
* L : Pastikan sistem kelistrikan anda dalam kondisi baik, kabel-kabelnya
* O : Periksa olie mesin, power steering dan minyak rem
* K : Karet-karet (Fan belt, Selang-selang) Kertas (STNK, SIM, Dll)

3. Mengerti apa yang dilihat, bukan sekedar melihat. Kendaraan didepan bukan hanya sekedar truck melainkan benda yang berbobot berat, pengemudi nya kebanyakan dalam kondisi letih dan lamban dalam mengantisipasi sesuatu,
4. Jaga jarak aman, sediakan jarak 2 – 3 detik (untuk kendaraan kecil) dengan kendaraan di depan,
5. Stimulant darah dimata anda dengan cara melirik ke kanan dan kekiri setiap 2 detik. Pandangan statis akan membuat mata anda letih,
6. Taati peraturan lalu lintas, lajur kanan untuk mendahului, bahu jalan untuk berhenti pada situasi darurat,
7. Selalu waspada, ingat anda tidak bisa mengetahui kondisi pengemudi lain dan kendaraannya,
8. Antisipasi segala kemungkinan terburuk yang dapat muncul setiap saat,
9. Setiap manuver yang dilakukan, harus dilakukan secara bertahap, perubahan-perubahan mendadak akan menimbulkan efek negatif; kehilangan traksi dan hilangnya stabilitas,
10. Jika ada tanda-tanda keletihan segeralah berhenti di rest area, istirahat beberapa saat, streching atau tidur sejenak.

DON’T :
1. Jangan mengemudi ketika sedang letih, sakit atau dalam pengaruh obat-obatan,
2. Jangan mengemudikan kendaraan yang tidak laik jalan,
3. Jangan pernah meng-asumsikan bahwa pengemudi disekitar anda mampu mengemudikan kendaraannya seperti anda,
4. Jangan terlalu dekat dengan kendaraan didepan, semakin cepat laju kendaraan semakin jauh jarak berhentinya,
5. Jangan mengemudikan dengan kecepatan yang melampaui kemampuan kendaraan dan cara mengemudi anda, jika anda merasakan pada saat tertentu kendaraan serasa melayang segera turunkan kecepatan itu adalah batas maksimal bagi dan kendaraan,
6. Jangan paksakan jika tanda-tanda keletihan muncul, segera berhenti pada rest area berikut,
7. Jangan melakukan pengereman seketika, ketika salah satu ban kendaraan pecah. Lakukan secara bertahap pada saat anda sudah tidak panik,
8. Jangan melakukan pengereman seketika yang dapat membuat roda terkunci, kondisi ini akan membuat roda-roda kehilangan traksi. Jarak pengereman semakin jauh dan tak kalah pentingnya mobil akan sulit diarahkan,
9. Jangan melakukan manuver tiba-tiba. Kendaraan akan kehilangan stabilitasnya,
10. Jangan menyalip dari bahu jalan, ada kemungkinan adanya kendaraan yang sedang berhenti.

DRIVE SAFE EVERYONE !

Sumber: http://www.jddc-online.com/?p=613

Waspada di Jalan Tol

JALAN TOL ?

JALAN BEBAS HAMBATAN = AMAN DAN TERTIB
Salah, pada kenyataan nya saat ini jalan tol di area kota Jakarta dan sekitarnya justru mempunyai hambatan yang luar biasa, macet dan macet dimana-mana oleh karena ketidak tertiban dari para pemakainya.

CEPAT TIBA DI TEMPAT TUJUAN
Salah, tidak semua perjalanan dapat dilakukan dengan cepat. Namun demikian mayoritas pengguna jalan melakukan kecepatan relatif tinggi maka inertia (masa & kecepatan) akan menimbulkan efek yang dasyat ketika terjadi benturan. Traksi roda berkurang, Rem kendaraan tidak mampu memberhentikan kendaraan seketika, nyaris kecelakaan dijalan tol mengakibatkan fatal.

JALUR KANAN = JALUR CEPAT
Salah, peraturan meminta demikian namun pelaksanaan tidak. Banyak pemakai jalan menempatkan kendaraannya suka-suka dengan demikian banyak yang menyikapi perilaku mengemudinya selama dijalan tol seperti diarena boom-boom car, zig – zag dan menyalip dari bahu jalan.

Tipikal Kecelakaan di jalan Tol Indonesia dan Penyebabnya :

Terbalik, keluar bahu jalan.

* Fatigue / Keletihan yang diakibat kan perjalanan panjang yang dilakukan oleh pengemudi. Tertidur - Kehilangan konsentrasi – salah perhitungan
* Monotonous atau monoton dengan situasi jalan, jalan panjang yang membosankan. Lengah dan terlambat mengantisipasi
* Dehidrasi, pada perjalanan panjang kadang kala pengemudi lupa terhadap kebutuhan air pada tubuhnya dan ini membuat interprestasi dan reaksi anggota tubuh akan melamban

Ban Pecah.
Umumnya karena tekanan angin yang kurang. Tekanan angin yang kurang akan membuat sidewall dari ban akan pecah.

Tabrakan dari belakang.
Pengemudi tidak siap dan mampu memberhentikan kendaraannya, jarak mengikuti terlalu dekat dan tidak sesuai dengan kecepatan yang dipacu nya. Ingat jarak mengikuti aman ditentukan oleh banyak faktor variable diantaranya: Kecepatan-Bobot kendaraan-Permukaan Lintasan-Cuaca-Kondisi kendaraan-Manusia.

Selip.
Terjadi karena terlalu cepat saat menikung-Permukaan jalan licin karena genangan air/licin-Pengereman mendadak dan tajam.

Pengalaman pribadi seorang Jusri Pulubuhu
Suatu ketika di jalur toll Padalarang-Pasteur sekitar 5-6 km dari pintu toll ditengah hujan lebat saya nyaris terlibat dalam sebuah kecelakaan beruntun yang mengakibatkan 17 (22 menurut rekan saya yg menghitung) kendaraan rusak.Saya tidak tahu apakah ada korban jiwa.

Setiap kali berada di jalan tol tingkat kengerian saya menjadi tinggi. Bagaimana tidak? Melihat setiap kendaraan yang ada dibelakang, saya seakan-akan melihat peluru-peluru tajam yang berdesing dengan cepat mengarah ke saya.

Ini dipicu dengan perilaku para pengemudi semisal : mengemudi sambil melakukan aktifitas telpn, membuntuti dengan jarak yang tidak aman (terlalu dekat), berpindah-pindah seenaknya tanpa memperhatikan kecepatannya, muatan yang over load dan cenderung labil dalam kecepatan tinggi.

Kecelakaan di jalan tol berbeda dengan kecelakaan di jalan umum biasa, kecelakaan di jalan tol dampaknya massive, body kendaraan setebal apapun kadang kala tidak dapat menahan benturan yang terjadi, kecelakaan fatal adalah konsekwensinya dan ini berbeda di jalan umum, kerusakan paling parah umumnya sebatas pada kendaraan yang rusak.

Mengapa perilaku mengemudi dijalan tol sangat buruk?
Tidak hanya di jalan tol melainkan di semua jalan raya perilaku mengemudi kita dapat dikatakan buruk. Bahkan ada pepatah bahwa peraturan ber-lalulintas dibuat untuk dilanggar. Banyak hal yang membuat kondisi ini sedemikian rupa.

Beberapa faktor utama yang menyebabkan antara lain :

a) Komitmen Pemimpin & Pelaku Penyelenggara Pemerintah.
Kurangnya keseriusan para pemimpin negara dalam menyikapi kesemrawutan jalan raya, ditambah lagi perilaku oknum penyelenggara pemerintah dalam melaksanakan ketentuan-ketentuan peraturan lalu lintas dari penyelenggaraan kualifikasi mengemudi yang bisa potong kompas sampai dengan ‘punishment’ yang bisa di negosiasi, sehingga efek jera tidak ada bagi para pelanggar.

b) Edukasi.
Penyelengaraan edukasi dari rumah sampai sekolah dalam hal peningkatan ’safety’ yang sangat kurang, pemberitaan-pemberitaan mengenai kecelakaan di jalan raya jarang digunakan sebagai alat edukasi bagi keselamatan. Hal ini membuat masyarakat tidak menyadari bahwa jalan raya telah menjadi killing field dan menyebabkan hancur nya kehidupan sebuah keluarga.

c) Tidak seimbangnya rasio jalan dan volume kendaraan.
Penyediaan dan peningkatan ruas jalan yang kurang dari 1% setiap tahunnya dan tidak sebanding dengan peningkatan jumlah kendaran sebesar 13% per-tahunnya. Kondisi ini membuat ingkat kemacetan yang luar biasa dan memicu orang bertindak tidak sabar dan tidak tertib.

Tips Mengemudi di Jalan Tol :

DO dan DON’T adalah pengelompokan perilaku yang harus dilakukan dan tidak lakukan oleh pengemudi saat di jalan tol.

DO :
1. Pastikan kondisi anda laik mengemudi
2. Periksa kondisi kelaikan kendaaraan sebelum mengoperasikannya, gunakan metodologi BALOK :

* B : Kondisi Ban-tekanan angin ban
* A : Air Radiator, Wiper dan Air Accu
* L : Pastikan sistem kelistrikan anda dalam kondisi baik, kabel-kabelnya
* O : Periksa olie mesin, power steering dan minyak rem
* K : Karet-karet (Fan belt, Selang-selang) Kertas (STNK, SIM, Dll)

3. Mengerti apa yang dilihat, bukan sekedar melihat. Kendaraan didepan bukan hanya sekedar truck melainkan benda yang berbobot berat, pengemudi nya kebanyakan dalam kondisi letih dan lamban dalam mengantisipasi sesuatu,
4. Jaga jarak aman, sediakan jarak 2 – 3 detik (untuk kendaraan kecil) dengan kendaraan di depan,
5. Stimulant darah dimata anda dengan cara melirik ke kanan dan kekiri setiap 2 detik. Pandangan statis akan membuat mata anda letih,
6. Taati peraturan lalu lintas, lajur kanan untuk mendahului, bahu jalan untuk berhenti pada situasi darurat,
7. Selalu waspada, ingat anda tidak bisa mengetahui kondisi pengemudi lain dan kendaraannya,
8. Antisipasi segala kemungkinan terburuk yang dapat muncul setiap saat,
9. Setiap manuver yang dilakukan, harus dilakukan secara bertahap, perubahan-perubahan mendadak akan menimbulkan efek negatif; kehilangan traksi dan hilangnya stabilitas,
10. Jika ada tanda-tanda keletihan segeralah berhenti di rest area, istirahat beberapa saat, streching atau tidur sejenak.

DON’T :
1. Jangan mengemudi ketika sedang letih, sakit atau dalam pengaruh obat-obatan,
2. Jangan mengemudikan kendaraan yang tidak laik jalan,
3. Jangan pernah meng-asumsikan bahwa pengemudi disekitar anda mampu mengemudikan kendaraannya seperti anda,
4. Jangan terlalu dekat dengan kendaraan didepan, semakin cepat laju kendaraan semakin jauh jarak berhentinya,
5. Jangan mengemudikan dengan kecepatan yang melampaui kemampuan kendaraan dan cara mengemudi anda, jika anda merasakan pada saat tertentu kendaraan serasa melayang segera turunkan kecepatan itu adalah batas maksimal bagi dan kendaraan,
6. Jangan paksakan jika tanda-tanda keletihan muncul, segera berhenti pada rest area berikut,
7. Jangan melakukan pengereman seketika, ketika salah satu ban kendaraan pecah. Lakukan secara bertahap pada saat anda sudah tidak panik,
8. Jangan melakukan pengereman seketika yang dapat membuat roda terkunci, kondisi ini akan membuat roda-roda kehilangan traksi. Jarak pengereman semakin jauh dan tak kalah pentingnya mobil akan sulit diarahkan,
9. Jangan melakukan manuver tiba-tiba. Kendaraan akan kehilangan stabilitasnya,
10. Jangan menyalip dari bahu jalan, ada kemungkinan adanya kendaraan yang sedang berhenti.

DRIVE SAFE EVERYONE !

Sumber: http://www.jddc-online.com/?p=613

Minggu, 20 Maret 2011

DIY di Villa Nusa Indah 5, Ciangsana, Gunung Putri, Bogor

Minggu 20 Maret 2011, telah diadakan DIY, kumpul-kumpul para pengguna peugeot 405 di kediaman om Dwi yang berlokasi di Komplek Villa Nusa Indah 5, Ciangsana, Gunung Putri, Bogor.
Acara berlangsung mulai pukul 13.00 WIB s/d 18.30 WIB.
Mohon ijin menampilkan foto-foto: